9 Kesalahan Umum Jemaah Wanita Saat Umrah
Selama melaksanakan umroh pasti ada banyak aturan mulai dari berangkat sampai menjalkan ibadah umroh. Sayangnya masih ada jamaah umroh yang terkadang tak memahami sepenuhnya ketentuan pelaksakanaan ibadah umroh hingga akhirnya tak sadar jika mereka telah berbuat kesalahan. Seperti beberapa kesalahan umum berikut yang kerap tak disadari oleh para jemaah wanita.
1. Berpikir bahwa ihram mereka adalah topi yang dikenakan di atas kepala
Beberapa muslimah tidak tahu apa artinya Ihram dan mereka pikir itu adalah topi yang mereka pakai di kepala. Mereka tidak berani melepasnya untuk alasan apapun karena mereka berpikir akan membatalkan Ihram mereka.
Kata Ihram diambil dari bahasa Arab, dari kata Al-Haram yang bermakna terlarang atau tercegah. Dinamakan Ihram karena seseorang yang masuk kepada kehormatan ibadah haji dengan niatnya, dia dilarang berkata dan beramal dengan hal-hal tertentu, seperti jimak, menikah, berucap ucapan kotor, dan lain-sebagainya.
Dari sini dapat diambil satu definisi syari bahwa Ihram adalah salah satu niat dari dua ibadah (yaitu haji dan umrah) atau kedua-duanya secara bersamaan. Ketika Anda memasuki keadaan Ihram tidak berarti bahwa Anda tidak bisa melepasnya nanti. Dan saat melepas kainnya tidak berarti bahwa Ihram Anda berakhir. Itulah mengapa ulama mengatakan bahwa kita dapat mengganti Ihram (yang berarti pakaian kami ), dan bahkan mencuci jika mendapati kotor.
2. Khawatir rambut rontok
Beberapa wanita memiliki kekhawatiran jika rambut mereka rontok selama Ihram. Begitu khawatirnya sehingga mereka tidak melepas jilbab mereka dan tidak mau melepas topi mereka saat berwudhu.
Ini adalah godaan dari setan. Pikirkan tentang hal ini. Jika Anda tidak melakukan wudhu dengan benar, akankah doa Anda menjadi sah? Apakah Thawaf Anda sah? Apakah Anda berpikir bahwa Allah akan menghukum manusia akibat dari sesuatu perbuatan yang d iluar kendalinya? Tidak, tentu saja tidak.
Dia adalah Yang Maha Penyayang. Dia adalah Maha Pengampun. Lalu, mengapa Ia akan membatalkan Ihram Anda hanya karena beberapa rambut yang rontok (yang tidak disengaja)? Larangan mengenai rambut hanya berlaku untuk rambut yang sengaja dipotong, dicabut, atau dicukur dengan sengaja.
3. Melakukan Tahalul hanya untuk seseorang yang telah selesai Ihram
Banyak wanita berpikir bahwa hanya orang yang selesai Ihramlah yang dapat memotong rambut mereka. Dan mereka menolak untuk memotong rambut mereka sendiri untuk Tahalul. Ini adalah pendapat yang salah. Sebenarnya, Anda diharapkan untuk memotong rambut Anda sendiri ketika Tahalul.
Nabi SAW memerintahkan para sahabatnya, selama Haji Wada: Biarkan dia memotong (artinya, sendiri rambutnya kemudian keluar Ihram. (Al-Bukhari, Muslim)
4. Tidak pergi ke Jamarat atau Muzdalifah
Beberapa dari jemaah haji mendelegasikan kepada jemaah haji lain untuk melakukan lempar Jumroh atas nama jemaah lain tanpa alasan yang sah. Dengan alasan takut keramaian atau takut berdesak-desakan, mereka tidak memahami pentingnya melakukan lempar Jumroh oleh diri sendiri.
Allah telah memberkati kita dengan kesehatan. Kebanyakan jemaah masih muda, energik, percaya diri, dan mampu melakukan apa saja ketika berada di rumah, namun ketika datang ke Jamarat, semua tiba-tiba menjadi lemah , padahal hanya untuk melempar kerikil saja.
5. Berkerumun dengan laki-laki
Waspadalah saat berkerumun dengan laki-laki pada semua tahapan ibadah umrah, seperti saat Thawaf, mencium Hajar Aswad, selama Sa i atau ketika melempar Jumroh. Pilih waktu yang aman dan luang.
Menyentuh Hajar Aswad adalah sunnah yang indah, tapi itu adalah sekadar sunnah. Sementara melindungi diri dari kontak yang tidak perlu dengan semua yang bukan mahram laki-laki adalah fardhu.
6. Besemangat ibadah. Tapi Ingatlah yang terpenting adalah kualitas, BUKAN Kuantitas.
Ingat bahwa All?h akan melihat kualitas ibadah Anda, Bukan kuantitasnya. Dan itulah mengapa perbuatan kita akan ditimbang pada hari kiamat dan tidak dihitung. Jika Anda shalat hanya dua rakaat dengan �khush?, berkonsentrasi pada apa yang Anda katakan, memohon All?h dengan kerendahan hati, bukankah itu lebih baik dan lebih dapat diterima oleh Allah daripada 50 atau bahkan 100 rakaat tapi tanpa mengetahui arti kata dari apa yang Anda katakan?
Setiap kali Anda melakukan ibadah, periksalah apakah Anda khushyu atau tidak? Apakah Anda berfokus pada apa yang Anda lakukan? Apakah Anda tahu arti dari apa yang Anda katakan atau mohonkan? Apakah Anda mengandalkan pada kecepatan, dan Anda terburu-buru melakukannya?
Ingat apa yang Nabi (sallallahu alaihi wa sallam), katakan:
Seburuk-buruknya pencuri adalah orang yang mencuri dari shalatnya! Para sahabat bertanya, Ya Rasulullah! Bagaimana seseorang mencuri dari shalatnya? Nabi (sallallahu �alaihi wa sallam), menjawab. Dia tidak menyelesaikan ruku atau sujud nya. Atau dia mengatakan Dia tidak meluruskan tulang punggungnya saat ruku dan sujud. (Ahmed, Al-Tabarani)
7: Tidak Menjaga Sopan Santun di masjid Nabawi.
Salah satu kesalahan terburuk yang pernah saya lihat dari Jamaah Wanita adalah saat di Masjid Nabawii. Ketika pintu dibuka untuk mengarah ke Raudha, di pagi atau sore hari untuk jamaah Wanita, mereka benar-benar kehilangan rasa sopan santun mereka. Mereka seperti binatang liar yang baru dilepaskan, berteriak dan menjerit seperti orang bodoh, mendorong setiap orang, dan semua orang lain saling menginjak-injak jamaah yang lain.
Subhanallah saudaraku! Apakah ini yang Nabi (sallallahu alaihi wa sallam), ajarkan kepada kita?! Apakah ini cara Anda berperilaku di masjid, apalagi ini adlah Masjid Nabi (sallallahu alaihi wa sallam)?! Apakah dengan cara ini Anda layak mendapat rasa hormat dari beliau (sallallahu alaihi wa sallam)?
Ingat ketika mengunjungi Masjid Nabi (sallallahu alaihi wa sallam), berperilakulah dengan penuh kehormatan dan penjagaan martabat, Sebagai seorang perempuan Muslim Ingatlah untuk menjaga suara Anda dengan lembut dan dan jangan berjalan mondar-mandir. Jangan mendorong, atau melukai saudara sesama muslim lainnya. Bahkan jika Anda tidak mendapatkan kesempatan untuk berdoa di daerah itu, jika Anda membiarkan saudarimu berdoa di sana demi All?h hanya karena dia adalah saudara muslim Anda, All?h akan menghargai Anda, dan Dia tahu yang terbaik, bahkan mungkin Anda lebih baik dari saudara muslim yang lain.
8: Membuang-buang waktu berharga di Mina
Saya melihat begitu banyak saudaraku membuang-buang waktu dengan mengobrol satu sama lain, sementara mereka tinggal di Mina dan bahkan pada hari Arafah, yang merupakan hari yang paling penting dari haji. Mereka lupa bahwa hari itu adalah hari yang paling diberkati All?h. Mereka lupa Mina itu bukan tempat untuk mengobrol, melainkan adalah tempat untuk ibadah dan dzikir dan istighfar dan Doa . Mereka lupa bahwa Hari Arafah adalah HARI untuk haji. Itulah puncak dari seluruh perjalanan Haji. Alih-alih mengingat All?h, mereka sibuk sendiri dengan ngobrol, tertawa, bercanda, bahkan gheebah dan gosip.
Benar, tidak ada salahnya kalau kita berbicara untuk sesuatu yang sangat penting, dan Bahkan akan menjadi ibadah jika Anda berbicara dengan niyyat menjadi baik dan dengan sopan sesama muslim atau untuk mengambil sedikit beristirahat di antara ibadah Anda untuk menyegarkan diri Anda. Tapi ketika mengobrol memakan waktu yang besar di Mina maka itu menjadi masalah serius karena membuang-buang waktu yang berharga. Dan pada akhirnya, ada akan kehilangan keutamaannya.
9: Muzdalifah tempat terbuka, lupa menutup Aurat.
Muzdalifah adalah tanah terbuka dan tidak ada tenda, dll dan kamar mandi berada di sebuah lapangan terbuka. Ketika para jamaah wanita mengambil wudhu �di sana, mereka lupa bahwa mereka berada di daerah terbuka dan tentunya banyak laki-laki di mana-mana yang bisa melihat mereka. Namun, mereka melepas jilbab mereka tepat di depan mereka untuk mengambil wudhu , sehingga aurat mereka terlihat oleh jamaah lainnya terutama yang laki laki.
Ada solusi mudah untuk semua ini. Setiap kali Anda mengambil wudhu , pergi dengan beberapa wanita berkelompok dan bergiliran mengambil wudhu� sementara yang lain menutupi anda dengan kain untuk menutupi auratnya. Dengan cara ini tidak ada yang bisa melihat Anda, insya All?h.
Sumber : travel.dream.co.id
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi